Di era pertumbuhan ekonomi yang dinamis namun penuh tantangan, kenaikan harga properti menjadi isu krusial yang menghantui mimpi generasi muda. Fenomena yang mempengaruhi Gen Z dan generasi Milenial. Fenomena ini semakin memperlebar jurang antara aspirasi memiliki rumah dengan realitas ekonomi yang mereka hadapi. Dengan berbagai hambatan seperti biaya hidup yang meningkat, pasar kerja yang tidak stabil, dan beban hutang pendidikan. Perjalanan menuju kepemilikan rumah tampak semakin berat. Artikel ini bertujuan untuk menggali lebih dalam mengenai tantangan yang dihadapi oleh generasi muda dalam meraih mimpi mereka memiliki rumah. Arikel ini akan juga menyajikan strategi yang bisa dilakukan untuk mengatasi tantangan tersebut.

 

Dinamika Harga Properti

Harga properti yang terus meningkat menjadi fenomena global. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk ketersediaan lahan, permintaan yang tinggi, inflasi, dan kebijakan pemerintah. Di banyak kota besar, laju peningkatan harga properti jauh melampaui pertumbuhan pendapatan. Fenomena ini  membuat banyak orang, terutama generasi muda, kesulitan untuk memasuki pasar properti.

 

Tantangan Gen Z dan Milenial

Pendapatan vs Harga Properti

Salah satu tantangan terbesar bagi Gen Z dan Milenial adalah diskrepansi antara pendapatan mereka dan harga properti. Meskipun banyak dari mereka yang telah memasuki pasar kerja dengan pendidikan yang baik, pertumbuhan gaji tidak sebanding dengan peningkatan harga properti.

Hutang Pendidikan

Hutang pendidikan yang besar menjadi beban tambahan bagi banyak anggota Gen Z dan Milenial. Hal ini membatasi kemampuan mereka untuk menabung untuk uang muka pembelian rumah. Di beberapa negara, hutang pendidikan telah mencapai angka yang mengkhawatirkan, mengikis sebagian besar dari pendapatan bulanan mereka.

Perubahan Prioritas

Gen Z dan Milenial juga memiliki prioritas yang berbeda dibandingkan generasi sebelumnya. Banyak yang lebih memilih fleksibilitas dan mobilitas daripada terikat pada hipotek jangka panjang. Selain itu, keinginan untuk menjalani hidup yang lebih berkelanjutan dan minim konsumsi juga mempengaruhi keputusan mereka dalam membeli rumah.


Pasar Properti di Indonesia dan Dampaknya terhadap Gen Z dan Milenial

“Pasar properti di Indonesia terus menyaksikan peningkatan harga yang signifikan dari tahun ke tahun, dan dampaknya semakin terasa sulit bagi generasi milenial dan Gen Z untuk memiliki rumah sendiri”. Ujar Dedy Syarif Usman, Sekretaris Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan. Dedy mengakui tren kenaikan harga properti menjadi tantangan bagi generasi muda. Beliau menggunakan istilah “Millennial Generation Homeless” untuk menggambarkan fenomena di mana anak muda menghadapi kesulitan dalam membeli rumah akibat harga properti yang tinggi. “Gaji yang diterima dan kewajiban untuk uang muka dan cicilan tidak sebanding,” ungkap Dedy dalam diskusi #Rp108,5 T UangKita, Bangun Rumah untuk Rakyat di kantor Kemenkeu, Jakarta, seperti dilansir pada Senin, (4/9/2023).

Tren kenaikan harga properti di Indonesia tercatat dalam Survei Harga Properti Residensi (SHPR) Triwulan II 2023 yang dilakukan oleh Bank Indonesia. Hasil survei menunjukkan bahwa harga hunian residensial di pasar primer terus meningkat secara tahunan pada triwulan II 2023. Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan II 2023 mencatat kenaikan sebesar 1,92% year on year, mengungguli kenaikan pada triwulan sebelumnya yang sebesar 1,79% (yoy).

Peningkatan Hara Rumah di Indonesia tahun ke tahun

Peningkatan IHPR terjadi di semua jenis rumah, termasuk tipe kecil, menengah, dan besar. Rumah tipe kecil mengalami kenaikan sebesar 2,22% yoy pada triwulan II, melebihi kenaikan harga pada triwulan I 2023 yang sebesar 1,77% yoy. Harga rumah tipe menengah juga mengalami peningkatan sebesar 2,72% yoy, meskipun sedikit lebih rendah dibandingkan dengan kenaikan pada triwulan I 2023 yang mencapai 2,76% yoy. Untuk harga rumah tipe besar, rata-rata mengalami kenaikan sebesar 1,49% yoy.

Ketika dihitung secara triwulanan, harga rumah di Indonesia juga menunjukkan kenaikan. IHPR pada triwulan II 2023 terindikasi sedikit meningkat dengan kenaikan sebesar 0,48% qtq, mengungguli angka pada triwulan sebelumnya yang sebesar 0,42%, qtq. Peningkatan harga rumah secara triwulanan ini terutama didorong oleh kenaikan harga rumah tipe kecil (0,75%, qtq) dan besar (0,41%, qtq). Namun, harga rumah tipe menengah tercatat meningkat 0,49% (qtq), lebih rendah dibandingkan dengan peningkatan pada triwulan sebelumnya yang mencapai 0,66% (qtq).

Survei BI juga mencatat bahwa tren kenaikan harga rumah ini beriringan dengan penurunan penjualan properti. Dari sisi penjualan, survei menunjukkan bahwa penjualan rumah residensial di pasar primer pada triwulan II 2023 masih mengalami pelemahan. Penjualan rumah residensial mengalami kontraksi sebesar 12,30% yoy pada triwulan II 2023, lebih dalam dibandingkan kontraksi pada triwulan sebelumnya yang sebesar 8,26% yoy.

 

Strategi Mengatasi Kesulitan Membeli Rumah bagi Gen Z dan Milenial

Menyusun Rencana Keuangan yang Solid

Salah satu langkah pertama yang dapat dilakukan oleh Gen Z dan Milenial adalah menyusun rencana keuangan yang solid. Ini termasuk menetapkan tujuan jangka panjang, membuat anggaran yang realistis, dan menabung secara konsisten untuk uang muka.

Mencari Alternatif Pembiayaan

Mengeksplorasi alternatif pembiayaan seperti pinjaman hipotek dengan bunga rendah, program bantuan pembeli rumah pertama, atau kesepakatan kepemilikan bersama dapat menjadi cara untuk mengatasi hambatan finansial.

Investasi di Pasar Properti yang Lebih Terjangkau

Gen Z dan Milenial mungkin perlu mempertimbangkan pasar properti yang lebih terjangkau, baik itu lokasi yang lebih jauh dari pusat kota atau jenis properti yang lebih kecil. Investasi di area dengan potensi pertumbuhan dapat menjadi strategi jangka panjang yang menguntungkan.

Memprioritaskan Fleksibilitas

Untuk beberapa orang, memiliki rumah mungkin bukan pilihan terbaik. Menyewa dapat memberikan fleksibilitas yang lebih besar dan kesempatan untuk menabung atau berinvestasi di area lain yang mungkin memberikan pengembalian yang lebih tinggi.

Pendidikan Finansial

Pendidikan finansial yang kuat merupakan kunci untuk membuat keputusan yang tepat tentang pembelian rumah. Memahami dasar-dasar hipotek, pajak properti, dan perencanaan keuangan dapat membantu Gen Z dan Milenial membuat pilihan yang lebih informasi.

 

Kesimpulan

Melihat kembali pada perjalanan artikel ini, jelas bahwa kenaikan harga properti telah menimbulkan tantangan signifikan bagi Gen Z dan Milenial. Namun, bukan berarti semua harapan hilang. Dengan pendekatan yang strategis, mimpi memiliki rumah masih dapat diwujudkan. Lebih dari itu, penting bagi pemangku kepentingan, termasuk pemerintah dan sektor properti, untuk bertindak atas kesulitan yang dihadapi generasi muda. Dengan demikian, menciptakan solusi yang inovatif dan inklusif. Hal ini akan membuka jalan bagi generasi muda untuk membangun masa depan mereka dengan kepemilikan rumah yang aman dan terjangkau. Dalam perjalanan menuju solusi ini, kesadaran, edukasi, dan kerja sama antargenerasi menjadi kunci untuk mengatasi tantangan kepemilikan rumah di masa kini dan mendatang.

Baca Juga: Pengertian KPR dan cara megajukannya